25 April 2017

Perpisahaan (4/5)

Malam ini hujan turun lagi, tepat sudah dua tahun semenjak kau pergi. Jangan tanya bagaimana perasaan ku sekarang, karna hati ku masih saja tertuju padamu. Hujan yang turun malam ini sangat lebat, ditambah dengan suara petir yang menggelegar. Ah aku semakin membenci hujan.

Aku merindukanmu. Rindu genggaman tanganmu, rindu hangatnya pelukanmu, rindu setiap senyumanmu. Inti dari semuanya aku sangat merindukanmu, apa perlu aku jabarkan semua kerinduan ku agar kau percaya. Sepertinya akan sia-sia saja, karna aku yakin kau sudah melupakan ku. Kau egois, mengapa cuma aku yang masih kesakitan menahan rindu. Sedangkan kau mungkin sekarang sudah bahagia dengan cinta yang baru, mengingat ku saja bahkan tidak.

Tuhan mengapa kau mempermainkan takdir ku. Jika memang niatmu memisahkan ku dengannya demi kebaikkan ku kelak, mengapa sampai saat ini rasa ini masih saja sama.

Kali ini aku pasrah, aku pasrah dengan takdir ku. Biarkan saja takdir bebas membawa ku kemanapun yang ia mau. Satu yang pasti. Dua tahun setelah kau pergi, cinta ini masih saja sama. Rindu ini juga masih tertuju padamu, dan selalu mengiba agar berujung pertemuan.

No comments:

Post a Comment