26 April 2017

Perpisahan (5/5)

hujan lebat malam ini menjadi saksi. Mulai hari ini aku sudah mengikhlaskan kepergianmu, menjadikan perpisahan kita lima tahun lalu kenangan terindah didalam hidup ku. Setelah lima tahun bersikeras mempertahankan perasaan ini sendiri, kini aku menyerah. Nyatanya aku tidak cukup kuat untuk terus bertahan sendiri memperjuangkan cinta ini.

Aku tidak ingin egois sepertimu, pergi tanpa perduli. Aku juga perlu bahagia, jadi mulai sekarang aku sudah mengikhlaskanmu. Mungkin rindu ini masih ada, walau tidak sebanyak dulu. Tapi aku berani bersumpah, rasa cinta ku untukmu sudah tidak ada lagi. Perasaan ku padamu sudah mati, mati bersama penantian lima tahun ku yang sia-sia.

Aku ikhlas Tuhan atas perpisahaan ini, walaupun aku masih tidak tau apa penyebab perpisahaan ini. Aku ikhlas Tuhan, membiarkan dia memilih bahagianya yang lain. Aku ikhlas. Aku ingin melanjutkan hidup ku, membangun bahagia ku yang baru.

Terimakasih karna telah memberikan kebahagian walau akhirnya berlalu. Semoga kau mendapatkan apa yang kau inginkan. Aku tidak pernah menyesal mencintamu begitu dalam. Aku harap selamanya kita akan tetap begini, tidak pernah bertemu lagi. Biarkan kita hidup masing-masing dengan pilihan kita yang baru, tanpa perlu mengganggu lagi satu sama lain.

Akhirnya aku tidak merasakan sesak itu lagi. Dan mulai sekarang aku tidak akan lagi membenci hujan. Karna hujan tidak sepantasnya dibenci hanya karena menjadi latar belakang perpisahan kita lima tahun lalu.

Setelah lima tahun membenci setiap kali hujan turun. Akhirnya malam ini, aku kembali terhanyut oleh indahnya setiap rintik hujan yang turun.

No comments:

Post a Comment